Saturday, June 17, 2006
Andha menangis di pundakku........
tak terbayangkan kalau hari ini harusnya menjadi hari bahagia buatnya tapi apa boleh buat, manusia berencana maka big L yang menentukan tho......despite...siapa yang bermasalah dan bersalah diantara mereka berdua, hal ini tetap tak mudah bagi Andha. Memang ini bukan juga hal asing buat tapi ini jelas terasa lebih berat buat sahabat pena ini...
Pertama kali ketemu Andha adalah di stasiun kembar kami di jalan diponegoro bandung,hahah....dari pertama dah ketahuan juga kalau anak ini emang banyak omong. dan Empat tahun berselang gedung biru ini kembali membuat gw tertawa dengan candanya :-)
Then after that....we've been talking a lot just like bro-sist that had separate for many many years !!! Kisah cintanya-pun tidak begitu asing di telingaku, paling tidak kedua alat dengar-ku ini memang terbiasa dengan cerita sejenis...
Gw cuma nyesel karena terlambat mendengar ceritanya ( alasan kesibukan menjadi yang terdepan ), dan seperti biasa gw ga bisa kasih yang lain selain waktuku untuk mendengarnya bercerita. Smoga Andha bisa bertahan seperti biasanya dia bertahan.......she'll be guud....trust me ;-)
It's a little bit funny....bagaimana mereka menceritakan semua yang mereka rasakan sementara gw sendiri...masih sibuk menyusun keberanian untuk menentukan langkah rasa ini. Alliee...sebuah nama yang gw ambil untuk menggambarkan-nya....gw ambil dari tokoh di Note Book, wanita yang membuat Noah berbuat apa saja...menjadi sesuatu dan berani menunggu...sama yang gw rasa saat ini. Nama yang menghantui mimpi dan hari-hari, membuat tidur adalah hal yang terlupakan, gelisah setiap saat, just can't get over it.
Gw kembali takut kehilangan...perasaan yang lama ga gw rasain, gw takut terpejam karena tak bisa membayangkannya lagi. Dan gw seperti biasa hanya bisa terdiam tanpa tahu harus berucap apa...supaya dia tahu apa yang mengguncang di dada setiapku melangkah.....
Allie.......aku bersedia menjadi noah yang membacakan diary itu setiap malam dan menemanimu walaupun terkadang kmu juga tidak tahu siapa aku......u won't see me give up on you......
Friday, June 16, 2006
........sebuah LAGU CINTA
Aku jatuh cinta,'tuk kesekian kali
Baru kali ini ku rasakan cinta sesungguhnya,
Tak seperti dulu
Kali ini ada pengorbanan
Reff :
Cinta bukan sekedar kata-kata indah
Cinta bukan sekedar buaian belaian peraduan
Samudra cinta dari pulung hati
Tak terukur dalamnya
Hingga saat perpisahan tiba
Mengundang air mata
Atau hanya secuil penyesalan
Reff * :
Cinta adalah ruang dan waktu
Datang dan menghilang
Semua karunia sang pencipta
Mungkinkah kau sedang menatap bulan
Bulan sabit yang sedang kupandangi
Mungkinkah kamu menangis
Diatas bintang khayalku
Reff :
Maafkanlah cinta Atas kabut jiwa Yang menutupi pandangan kalbu
.........demi sebuah cinta yang tak pernah terukur dan tak pernah kumengerti...tapi kutahu yang kurasa bernama cinta........
Aku jatuh cinta,'tuk kesekian kali
Baru kali ini ku rasakan cinta sesungguhnya,
Tak seperti dulu
Kali ini ada pengorbanan
Reff :
Cinta bukan sekedar kata-kata indah
Cinta bukan sekedar buaian belaian peraduan
Samudra cinta dari pulung hati
Tak terukur dalamnya
Hingga saat perpisahan tiba
Mengundang air mata
Atau hanya secuil penyesalan
Reff * :
Cinta adalah ruang dan waktu
Datang dan menghilang
Semua karunia sang pencipta
Mungkinkah kau sedang menatap bulan
Bulan sabit yang sedang kupandangi
Mungkinkah kamu menangis
Diatas bintang khayalku
Reff :
Maafkanlah cinta Atas kabut jiwa Yang menutupi pandangan kalbu
.........demi sebuah cinta yang tak pernah terukur dan tak pernah kumengerti...tapi kutahu yang kurasa bernama cinta........
Thursday, June 15, 2006
KISAH SEBUAH KETAKUTAN DAN KEBODOHAN.......
Kutakut melangkah karena sakitnya sang jatuh...
Kutakut berhenti karena tak hentinya sang rindu...
Kutakut melihat karena terbelenggu semunya mimpi...
Tapi kutakut terlelap karena gelaplah jiwaku menggigil...
Kutakut jatuh cinta karena resah yang kan kurasa...
Tapi tak mampuku sendiri karena dara menerangkan asa...
Inilah kebodohan yang mengikuti ketika takut menyelimuti...
Kebodohan yang tak akan terjadi ketika AKU berani tuk mencintai.........
00:00 waktu indonesia bagian barat
...sendiri diantara ketakutan dan keberanian untuk mencinta...
Sunday, June 11, 2006
Sepasang kaki melangkah pelan menuju meja berukuran 50 cm x 3 m berwarna coklat, ditaruhnya tas ransel hitam yang sudah banyak tambalan di setiap sudutnya. Sepertinya cukup berat, tapi laki-laki berlesung pipit itu tampat enteng saja......yeah rite...he does that every day. Dia melemparkan kedua matanya, menyapu ruangan dingin yang akan segera terasa 'panas' karena aktivitas penghuninya. Bukan panas karena ruangan itu akan dimatikan AC-nya atau karena ruangan itu tempat pembuatan majalah panas yang baru masuk indonesia, tapi karena sering terjadi letupan-letupan emosi ga penting saat hari sudah berjalan.
Beberapa orang menghampirinya menjabat tangan kekar itu, Dia hanya bisa tersenyum kecut. Ternyata benar apa yang dia kira, tidak lama ruangan itu terasa mulai panas. Beberapa teriakan mulai muncul dari produser-produser yang sepertinya harus punya skill berteriak untuk bisa berada di posisi tersebut, sementara korlip yang seringkali disebut sebagai 'hot seat' bahkan berteriak jauh lebih keras lagi. Seorang gadis bernama Gadis menepuk bahunya," Sar...aku turut.....",".....sssstt....makasih dis.....ngabur dulu ya," Eltsar memotong perkataan Gadis sambil tersenyum. Tidak lama Eltsar bergegas sambil membawa Lifebook yang banyak menyimpan rahasia hidupnya.
"....hmm....eleventh floor....my fave....," gumam Eltsar. Angin di puncak gedung itu cukup nikmat menerpa wajahnya, sementara sang matahari-pun mengerti kalau dia harus segera beranjak saat Eltsar muncul di lantai itu. Karena itulah momen yang dicari Eltsar. Tanpa membuang waktu, lelaki yang hobi menggunakan mantel tebal walaupun tinggal di negeri tropis ini duduk di bibir gedung. Sama sekali dia tidak gentar untuk jatuh, dia merasa disitulah dia merasa bisa terbang bebas. Lagian tidak sampai dua meter di bawahnya ada jaring besi kok jadi dia ga mungkin juga jatuh. Pandangannya tertuju pada layar 14 inch yang memuat foto Ali-sang kakek- yang meninggalkannya 6 hari lalu, dibuka folder 'Liberte' tempat sang keystone berada dan menarilah Eltsar.......
"....6 hari kepergiannya memedihkan hati, emang sih setahun terakhir gw yang jauh aja gt tapi gw berjanji ama kakek kalo dia dia akan bertemu dengan pendamping gw, kenapa juga di rumah mereka ramai sendiri......gw harusnya bisa berpikir lebih cepat dan bertindak lebih tegas, tapi malah memutuskan untuk meneruskan berpetualang......kenapa gw ga sempat banyak berbagi ama kakek, iya sih gw mungkin bukan kesayangannya tapi gw tahu banyak hal yang mau dia bagi.......itu yang dikatakan di buku hariannya........
......gw agak bimbang dengan meninggalkan kekosongan di rumah tapi bahkan umi juga menyuruh gw kembali, di kota ini gw mengalami kegamangan. Mungkin hanya karena hati gw yang sedang terguncang, kepergiannya membuat gw takut menghabiskan hidup dengan kesendirian.....sungguh baru kali ini gw ngerasa bahwa gw butuh seseorang tapi sungguh gw ga tahu bagaimana memulainya.....Dara dan Anna perlahan menghilang.....seperti sang surya yang saat ini tenggelam...haruskah gw larut tenggelam ????...."
Matahari memang telah tenggelam menyisakan siluet merah di angkasa, Eltsar tersenyum melihat keindahan yang jarang dinikmatinya. Ingin rasanya menikmati siluet itu bersama seseorang yang bisa membuat dia berhenti berpetualang, yang bisa membuat dia berpijak pasti pada tanahnya.
......i fly to sky..high and high
......to high until til i do not where am I ?
......who is she who will bring me to the end
......made me down on my knee in her heaven
Sepasang mata indah membuat menggugah lamunan Eltsar, dan ketika senyuman yang menusuk itupun berbicara. "aku tahu kamu bakal disini....ya mbak gadis sih yang bilang.....boleh aku temani ?" ujar Salma. Salma....hmmm......dua minggu ini gadis berambut indah dan menjadi idola orang se-indonesia raya ini memang sering menghabiskan waktu bersama Eltsar. Kebetulan saja Salma memang mendapat penugasan untuk bersama-sama Eltsar untuk menangani berita politik dan hukum, yang sebenarnya bukan bidang yang disukai Eltsar. Dan mereka berdua beberapa kali banyak menghabiskan waktu diluar jam kantor, banyak kesamaan di antara mereka. Eltsar-pun menyadari hari-harinya lebih berarti ketika dihabiskan bersama Salma, namun Eltsar tidak ingin gegabah dan sedang berusaha meyakinkan hatinya bahwa dia memang sudah harus menentukan langkahnya.
"...Hai Salma.....where have u been ? kirain ga masuk....," balas Eltsar tersenyum. ( Eltsar hampir ga mampu menahan senyum bila menatap mata indah Salma ). "...kenapa ? kangen ya...," jawab Salma. "Biasanya aku akan bilang kalo kamu ge-er, tapi sayang kali ini kamu benar...ak emang kangen..," Eltsar terasa kagok menjawabnya, karena hal itu memang sungguhan. " idih malah ngerayu.......hmmmmm.......oh jadi ini siluet merah yang kamu bilang keren itu....wow...kamu benar....luar biasa....," Salma menatap tajam sang matahari yang tlah tenggelam itu.
Eltsar tertegun memperhatikan Salma, hari ini dia seperti mendapat pesan jelas dari-Nya. Dibalik kesedihan yang DIA berikan masih ada dua keindahan yang mendampinginya, The Siluet and Salma. Tak lama mereka berdua sama-sama memperhatikan sang siluet menghilang......
"......These are the moment i know heaven must exist
......These are the moment i know all i need is this
......These are the moment i Thank GOD that i'm alive
......These are the moment i've been waiting for my live
......i couldn't and wouldn't ask for more